Sunday, January 19, 2014

Membaca Tulis

Membaca.

Hobi hampir semua siswa/mahasiswa baru saat diospek. Mereka ini ketika ditanyai senior apa hobinya, segera menjawab, ‘Membaca!’, biasanya dengan ragu-ragu. Kenapa ragu? Karena berbohong. Karena hobi mereka yang benar adalah bernyanyi, namun malu bernyanyi di depan orang banyak. Karena hobi mereka yang benar adalah berjoget, namun mereka malu berjoget di muka umum. Karena hobi mereka adalah tidur, namun malu tidur di tengah keramaian karena takut mengences. Jadi, pilih aman saja. Hobi sejuta umat, membaca. Well, fair enough.

Aku bukan pembaca buku yang baik. Membaca bagi ku hanya kegiatan mengisi waktu luang. Berhubung waktu luang ku banyak, jadilah aku sering membaca. Hehehe. Hobi baru ini belum lama aku mulai, mungkin akhir tahun 2012. Saat SMA dulu, aku pernah juga membaca beberapa novel karangan Andrea Hirata, Tetralogi Laskar Pelangi. Namun, saat kuliah lah hobi ini benar-benar terasa ringan dikerjakan.

Seorang senior pernah berkata pada ku dalam sebuah percakapan singkat. Beliau berkata, ‘Membaca itu penting untuk kita. Melatih otak untuk terus bekerja dengan baik. Bacalah apa saja. Kalau buku, minimal satu bulan satu buku.’ Setelah hari itu, aku mulai rajin membaca. Ga ingat sih buku apa yang pertama dibaca. Hahaha.

Tau gerakan #OneDayOneJuz kan? Gerakan ini sedang populer sekarang. Dalam gerakan ini, setiap orang dalam satu grup diwajibkan untuk membaca Al Qur’an sebanyak satu juz setiap hari. Nah, jadi, kalau dalam satu bulan ada 30 hari, maka anggota grup dapat mengkhatamkan Al Qur’an sekali. Subhanallah. :)

Seorang wanita muda, sebutlah Nuril -nama sebenarnya- berprofesi sebagai dokter (?) di sebuah rumah sakit yang terkenal kepadatannya di Banda Aceh, membuat gerakan serupa. Bukan, bukan #OneDayOneJuice. Bukan. Lebih umum. #OneMonthOneBook, membaca satu buku dalam satu bulan. Oke. Mari kita tegaskan. Satu bulan satu buku. Bukan satu bulan satu bab. Bukan juga satu hari satu buku. 
-_-

Yak, tujuannya serupa dengan gerakan pertama yang saya sebut, untuk membiasakan membaca. Namun, tak hanya membaca. Dalam gerakan #OneMonthOneBook yang baru pertama kali dirilis ini, setiap anggota -selanjutnya disebut Reader- diharuskan untuk menulis. Apa yang ditulis? Kalau kata orang Makassar, sembarang. Terserah. Apa saja boleh. Reader, nantinya akan ‘dikontrol’ oleh seorang Komin Reader. Siapa dia? Hhaha, itu loh pembela kebenaran asal Jepang. :p

Aku suka membaca. Aku (tidak terlalu) suka menulis. Mengapa gabung dengan gerakan ini? Karena aku ingin membaca buku lebih banyak. Tau lebih banyak. Dan ingin lebih bijak. #eeaaa.

Tertarik dengan gerakan #OneMonthOneBook? Klik di sini.

Happy reading, folks! :)


19 Januari 2014,
Syauqi Harzaki, salah satu The First 10 Readers

No comments:

Post a Comment