Sunday, January 19, 2014

Satu Bulan Satu Buku

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
(Q.S. 96:1)


Pada hari Selasa (14/1) kemarin, seperti biasa saya melakukan kegiatan yang telah menjadi rutinitas saya sehari-hari semenjak berkenalan dengan dunia cyber, Twitteran. Saya nggak bahas apa itu Twitter karena saya akan membahas tentang kejadian di dalam situs jejaring sosial yang kebetulan menarik perhatian saya di hari itu. Ada dua hal yang menarik perhatian saya. Hal menarik ini bisa dibilang trending topic atau topik yang sedang hangat dibicarakan, dalam cakupan kawasan lokal di tempat saya tinggal. 

Topik pertama yang menyita perhatian saya adalah tentang serba-serbi kicauan teman-teman tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang kebetulan bertepatan pada tanggal itu. Macam-macam tanggapan akun-akun yang saya follow tentang hari besar ini. Ada yangkultwit, ada yang sekedar bershalawat di timeline, bahkan ada yang meminta info di mesjid atau meunasah mana yang sedang merayakan maulid dengan tujuan ingin datang berkunjung. Bukan untuk mengikuti tilawah dan kuliahnya, tetapi untuk nimbrung di meja saji makan siangnya. Ini pasti mahasiswa yang sudah kere sebelum tanggal tua. Yang menjadi kesan bagi saya adalah akun @iloveaceh yang berbagi foto kuah beulanga untuk santapan makan siang sehabis acara maulid di sebuah desa. Yummy!

Satu hal lagi yang menarik perhatian saya di hari itu adalah kultwit seorang calon dokter cantik yang lebih mencintai buku daripada jarum suntik (entah iya atau tidak, saya hanya menduga) yang bernama pengguna @nurilannissa. Kak Rin, bagaimana saya menyapanya baru-baru ini, tiba-tiba muncul di beranda linimasa saya dengan kegalauan akan sebuah ide yang masih terpendam dalam pikirannya (sekarang sih, status idenya sudah dimuntahkan ke luar pikiran). Waktu itu ceritanya beliau sedang, anggap saja, melakukan pekerjaan rumah. Dalam pekerjaannya beliau kepikiran sebuah ide untuk mengadakan program membaca satu buku dalam satu bulan yang kemudian disebut dengan #OneMonthOneBook. Iya, pakai tagar. Saya menikmati kultwit yang dibawakan oleh Kak Rin. Yang ingin tahu apa isi kultwit-nya, bisa mengunjungi blog #OneMonthOneBook.

Ini adalah kegiatan yang menarik, pikir saya. Apalagi memang setiap bulannya saya mencoba menjejalkan bacaan ke dalam otak saya untuk memperkaya ilmu dan informasi, minimal satu buku, dan minimal novel. Saya memang agak payah, saya masih suka memilah-milih buku yang ingin saya baca. Rata-rata buku yang saya baca adalah novel-novel dengan judul yang mainstream, yang lagi hot dibicarakan teman-teman komunitas penulis muda di linimasa Twitter. Buku yang pembahasannya berat, saya tidak mau membacanya bahkan menyentuhnya. Mungkin dengan mengikuti program ini saya bisa mengubah kebiasaan jelek saya yang su’uzon kepada buku berjudul tak mainstream, dan dapat lebih memperkaya ilmu dan informasi.

Dengan renungan singkat, tak sampai 6 jam, saya mendaftarkan diri sebagai anggota grup #OneMonthOneBook yang perdana. Ada yang mau ikut?

Ada pesan yang ingin saya sampaikan sebelum tulisan ini diakhiri. Walaupun tidak ikut klub membaca di komunitas manapun, usahakan selalu ada minimal satu buku yang kamu baca dalam satu bulan. Buku apa saja yang disukai dan bermanfaat, yang meninggalkan kesan baik setelah mengkhatamkan buku itu. Jangan hanya membaca status Facebook atau threadakun-akun populer di Twitter saja. Orang-orang yang menulis disana, menurut saya, kurang fokus tujuan dan maksud tulisannya, sehingga yang membaca postingan cenderung sering salah memahami dan memaknai maksud tulisannya. Kalau cuma baca status gombalan doang, apa sih manfaatnya coba?

Minat masyarakat, setidaknya teman-teman di sekitar kita, akan membaca harus ditingkatkan. Membaca memiliki kekuatan yang luar biasa, dan saya mempercayainya. Karena dulu, seribu lima ratus tahun yang lalu, wahyu perdana yang diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah “Bacalah!”


19 Januari 2014,
Sari Afriza, salah satu The First 10 Readers

No comments:

Post a Comment